Banda Aceh
Beranda | Haji Uma Minta TNI/Polri Persuasif Sikapi Bendera Bulan Bintang di Aksi Solidaritas Kemanusiaan Untuk Bencana Banjir Aceh

Haji Uma Minta TNI/Polri Persuasif Sikapi Bendera Bulan Bintang di Aksi Solidaritas Kemanusiaan Untuk Bencana Banjir Aceh

LINEAR.CO.ID | BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dapil Aceh, H. Sudirman Haji Uma, meminta aparat keamanan dalam hal ini TNI/Polri untuk tidak bersikap represif dalam menyikapi adanya pengibaran bendera Bulan Bintang pada momentum aksi solidatitas kemanusiaan bagi korban banjir di Aceh.

​Haji Uma menekankan bahwa prioritas utama saat ini adalah penanganan darurat bagi warga yang terdampak bencana. Haji Uma menilai, tindakan represif justru dikhawatirkan akan dapat memperkeruh suasana di tengah kondisi masyarakat yang sedang mengalami musibah.

Tindakan represif aparat menurutnya juga dapat berimplikasi serta mempengaruhi upaya penanganan dampak bencana yang sedang dijalankan pemerintah dan seluruh pihak lainnya saat ini.

“Kita berharap aparat keamanan dapat melihat konteks ini secara lebih luas. Ini adalah aksi kemanusiaan dan pengibaran bendera itu hanya artikulasi kekecewaan masyarakat, jangan di asosiasikan sebagai bentuk perlawanan dan semacamnya”, ujar Haji Uma, pada Jumat (26/12/2025).

Haji Uma menambahkan, jangan sampai pendekatan keamanan yang terlalu kaku dan represif justru akan melukai perasaan masyarakat yang sedang berduka akibat bencana banjir di Aceh. Karena itu, dirinya meminta agar aparat keamanan, terutama TNI agar lebih mengedepankan upaya persuasif atas aksi masyarakat sipil terkait bendera Bulan Bintang.

Haji Uma Bersama Anggota DPD RI Papua Serahkan Bantuan Pendidikan bagi Anak Yatim Terdampak Banjir

Lebih lanjut ia juga menekankan, upaya bagi kemanusiaan menjadi prioritas utama dan fokus semua pihak seharusnya tertuju pada distribusi bantuan dan pemulihan kondisi warga yang masih terisolasi atau kehilangan tempat tinggal di wilayah yang terdampak.

“Kita meminta agar pendekatan persuasif, dialogis dan edukatif lebih dikedepankan terhadap adanya simbol-simbol sensitif tanpa perlu tindakan represif berlebihan. Karena suasana yang kondusif sangat dibutuhkan sehingga bantuan bagi korban dapat tersalurkan dengan lancar dimasa tanggap darurat serta masa rehab/rekon kedepannya”, kata Haji Uma.

Haji Uma juga mengajak seluruh elemen masyarakat di Aceh untuk tetap fokus pada solidaritas sosial. Ia berharap polemik mengenai bendera tidak menghambat semangat gotong-royong yang tengah terbangun kuat untuk membantu para korban banjir.

​”Mari kita tunjukkan bahwa fokus utama kita adalah keselamatan nyawa dan meringankan beban saudara-saudara kita. Saya yakin dengan komunikasi yang baik, semua kesalahpahaman di lapangan bisa diselesaikan tanpa kekerasan,” tutupnya.

Haji Uma Antar Bantuan ke Desa Terisolir Aceh Tamiang, Warga Menangis Lihat Rumah Hancur Hampir 100 Persen
×
×