LINEAR.CO.ID | ACEH TIMUR – 4/12/2025, Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman Haji Uma, S.Sos turun langsung ke sejumlah lokasi banjir di Kabupaten Aceh Timur untuk menyalurkan bantuan masa panik bagi warga terdampak banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Wakil Bupati Aceh Timur T. Zainal Abidin, S.Pd.I., M.H, serta anggota DPRK Aceh Timur Geuchik Li. Kamis (4/12/2025).
Banjir yang terjadi akibat jebolnya tanggul sungai dan tingginya intensitas hujan itu menyebabkan puluhan desa di Aceh Timur terendam air, bahkan sebagian rumah warga porak-poranda diterjang arus deras.
Banyak warga harus mengungsi di barak-barak dan posko darurat lantaran pemukiman tidak lagi dapat ditempati. Kondisi ini membuat kebutuhan logistik mendesak diperlukan guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Dalam agenda kemanusiaan tersebut, bantuan dari DPD RI Peduli disalurkan langsung ke posko pengungsian dan dapur umum di beberapa lokasi yang terdampak parah, di antaranya Desa Arakundo, Nincah Awe, dan Matang Kumbang di Kecamatan Simpang Ulim, serta Desa Grong-grong dan Pante Panah di Kecamatan Pante Bidari, dan Desa Blang Awe Kecamatan Madat.
Bantuan tersebut berupa beras, mie instan, telur, minyak goreng, roti, air mineral, dan berbagai kebutuhan penting lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat pada masa tanggap darurat ini.
Kehadiran dua tokoh tersebut disambut haru oleh warga. Banyak di antara masyarakat yang menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih karena Haji Uma hadir langsung membantu di tengah kondisi sulit yang mereka alami.
Setelah menyerahkan bantuan, rombongan turut meninjau langsung sejumlah titik kerusakan yang cukup parah. Ratusan rumah warga hancur dibawa banjir Fasilitas publik seperti sekolah dan balai gampong tidak dapat digunakan karena terendam banjir, sementara akses jalan juga banyak yang terputus.
Dalam wawancaranya, Haji Uma menyatakan keprihatinan mendalam terhadap dampak banjir yang melanda Aceh secara luas, bukan hanya di Aceh Timur. Menurutnya, skala kerusakan yang besar ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah pusat.
“Kejadian banjir bandang di Aceh sangat dahsyat. Banyak rumah warga hancur, akses lumpuh, dan masyarakat sangat terpukul. Kami mendesak pemerintah pusat untuk menetapkan banjir di Aceh sebagai status bencana nasional, agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat, tepat sasaran, dan menyeluruh,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Timur menegaskan bahwa pemerintah daerah saat ini sedang melakukan pendataan menyeluruh terkait kerusakan pemukiman dan infrastruktur sebagai langkah awal pemulihan jangka panjang.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi, serta menjaga kesehatan selama berada di pengungsian.


