LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Gubernur Aceh Muzakir Manaf meminta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) agar segera menutup PT MSB II di Kota Subulussalam. Rabu, (16/7).
Permintaan ini, diajukan Gubernur Aceh melalui surat yang bernomor 500.10/7816 bersifat segera dan perihal permohonan penutupan sementara PT Masndiri Sawit Bersama (MSB) II, yang beroperasi di Kampong Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Surat yang diterima linear.co.id dari Asisten Sekretariat Daerah Provinsi Aceh Zulkifli, terdapat sebanyak 4 poin.
Katanya, setelah beberapa hari turun ke lokasi pihaknya langsung membahas temuan-temuan di PT MSB II dan melakukan kajian mendalam.
Oleh karena itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, langsung menyurati Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI, pada 24 Juni 2025 lalu.
Adapun isi suratnya, sebagai berikut.
1. Sehubungan surat Walikota Subulussalam Nomor 500.4.4.24/445/2025 tanggal 23 Mei 2025 perihal tersebut di atas, karena adanya beberapa temuan terkait dokumen yang dipersyaratkan belum dipenuhi oleh PT. MSB Il sebagaimana surat terlampir.
2 Dari hasil verifikasi Tim Pemerintah Aceh, PT. MSB Il merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, terdapat beberapa temuan pelanggaran lainnya yang perlu pendalaman lebih lanjut (Notulensi verifikasi Tim di lapangan terlampir).
3. Berkenaan hal di atas dan mengingat status Penanaman Modal Asing (PMA) berada di bawah kewenangan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI, kami mengharapkan bantuan Bapak Menteri agar berkenan mempertimbangkan penutupan sementara PT. MSB Il sambil melakukan pembinaan kepada perusahaan tersebut.
4. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak Menteri kami ucapkan terima kasih.
Pantauan dilapangan, PT MSB II yang bergerak di pengolahan Pabrik Minyak Kelapa Sawit ini, masih terus beroperasi seperti biasanya. (*)
