Aceh Barat

GARDA Indonesia Kembali Serahkan Rumah Layak Huni untuk Warga Aceh Singkil

195
×

GARDA Indonesia Kembali Serahkan Rumah Layak Huni untuk Warga Aceh Singkil

Sebarkan artikel ini

LINEAR.CO.ID|ACEH SINGKIL- Komunitas Gerakan Relawan Rumah Dhuafa Indonesia atau Rumoeh GARDA Indonesia, kembali menyerahkan kunci rumah baru kepada kaum dhuafa di Aceh Singkil. Yaitu Ibu Sulisyana warga Lipat Kajang Bawah,  Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil, pada Minggu 22 Deseember 2024.

Penyerahkan kunci rumah menyusul selesainya pembangunan rumah layak huni berkode R006 tersebut. Sebelumnya Ibu Sulisyana bersama dua putrinya menempati  rumah sederhana berkontruksi kayu bersama keluarga ibu dan adik beradiknya.

Perwakilan Penggerak GARDA Indonesia wilayah Aceh Singkil-Subulussalam, Darwis, ST yang juga koordinator pengawas konstruksi R006, mengatakan rumah bertipe 4×12 itu merupakan hasil pengumpulan donasi melalui gerakan berbagi Rp 10 ribu per bulan dengan tagar #gerakan10ribu oleh komunitas GARDA Indonesia.

“Ini merupakan rumah kedua dibangun di Aceh Singkil atau rumah keenam di Aceh. Selama kurun waktu 4 tahun terbentuk atau sejak 20 Juli 2020, setidaknya GARDA Indonesia sudah berhasil membangun 6 (enam) unit rumah layak huni yang sudah dibangun dengan hasil donasi Rp 10.000 perbulan, yaitu tiga unit di Kabupaten Aceh Barat, dua unit di Aceh Singkil dan 1 unit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya),”ujar Darwis, ST.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, mantan kadis pendidikan Aceh Singkil, Khalilullah, Keuchik Lipat Kajang Bawah Mirwan Salim, sejumlah Penggerak GARDA Indonesia Ustadzah Susteriati, Syaifuddin Berutu, Faisal (Aceh Singkil), Rony Arif Munandar, Tgk. Muhammad Hasyim (Aceh Barat), Muhammad Idris (Nagan Raya) dan Suherman (Aceh Barat Daya).

Darwis, ST mengatakan dalam laporannya menyampaikan terimakasih kepada donatur, sehingga berhasil membangun rumah melalui donasi Rp 10 ribu per bulan.

“Kami berterimakasih kepada para penggerak dan donatur GARDA Indonesia khususnya di Aceh Singkil dan Subulussalam, harapan kita tahun 2025 nanti kita mampu untuk membantu warga lainnya yang membutuhkan,” jelas Darwis.

Menurut Darwis, pembangunan rumah keenam tersebut  menghabiskan dana sebesar Rp 69.692.000. Seluruh pembiayaannya bersumber dari donasi Rp. 10.000/bulan.

“Jumlah tersebut terdiri dari bahan dan alat sebesar Rp 47.692.000 dan ongkos tukang Rp 22.000.000,”ungakap Darwis, ST.

Inisiator Program GARDA Indonesia, Aduwina Pakeh, MSc menyampaikan bahwa pembangunan rumah bersumber dari donasi rutin anggota dan donatur tetap sebesar Rp 10 per bulan.

Pihaknya menargetkan jumlah donatur yang bergabung dalam komunitas ini kedepan bisa mencapai 10.000 orang. Sehingga kedepan melalui gerakan donasi Rp 10 ribu mampu membangun minimal 1 unit rumah layak huni setiap bulannya.

“Mohon doa dan dukungan dari masyarakat, khususnya masyarakat Aceh, agar cita-cita kita bersama untuk membantu membebaskan rakyat Aceh dari hunian tidak layak huni ke rumah yang layak huni akan tercapai,” pintanya.

Aduwina menguraikan semenjak program ini  dimulai pada Juli 2020 lalu, jumlah donatur yang telah bergabung mencapai 5.470 orang.
Adadpun donatur berasal dari berbagai daerah di Indonesia baik latar belakang profesi, usia, pendidikan dan ekonomi.

Yang bergabung tidak hanya dari Aceh semata, namun juga dari wilayah Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, Kepri, Babel, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, bahkan hingga ke luar negeri (Australia dan Malaysia).

“Sistem kita sangat sederhana, membangun rumah layak huni untuk kaum duafa di Aceh dengan cara donasi Rp 10.000 rupiah perbulan. Siapa saja dapat bergabung, nilai donasinya tetap Rp 10 ribu per bulan. Target kita suatu saat nanti jumlah donatur dapat mencapai 10.000 orang,”tutup Aduwina.