LINEAR.CO.ID | ACEH TIMUR — Malam itu, ketika banjir mulai meninggi dan gelombang air merayap hingga ke badan jalan, warga Indra Makmu merasakan kegelisahan yang sama, gelap, sunyi, dan tanpa kabar dari dunia luar.
Listrik padam, jaringan seluler ikut tumbang, sementara suara deras air terus mengisi keheningan.
Di tengah kekalutan itu, Polsek Indra Makmu berdiri sebagai satu-satunya titik terang.
Kapolsek Indra Makmu bersama para personelnya tak menunggu lama. Begitu laporan warga masuk, mereka langsung turun ke lokasi, mengevakuasi keluarga yang terjebak air dan mengantar mereka ke tempat aman. Sepanjang malam, pintu Polsek tidak pernah benar-benar tertutup selalu ada warga yang datang meminta pertolongan, dan selalu ada petugas yang siap bergerak.
Ketika air mulai surut, satu masalah baru muncul: listrik dan jaringan komunikasi masih padam. Rumah-rumah gelap, ponsel tak bisa digunakan, dan warga kesulitan menghubungi keluarga di luar daerah.
Di sinilah Polsek Indra Makmu mengambil peran yang tak pernah mereka duga sebelumnya menjadi pusat komunikasi warga.
Generator listrik di halaman belakang Polsek dihidupkan. Kabel-kabel roll digelar. Sebuah jaringan internet darurat dipasang. Tidak butuh waktu lama, Polsek menjadi tempat yang paling ramai di kecamatan itu.
Hampir setiap hari, warga berdatangan dengan ponsel yang low-batt, membawa kabel, colokan, bahkan kursi kecil dari rumah. Ada yang sekadar mengabari keluarga bahwa mereka selamat, ada yang menghubungi kerabat untuk meminta bantuan, dan ada pula para agen penarikan tunai yang memanfaatkan jaringan internet tersebut demi memudahkan warga mendapatkan uang di tengah masa sulit.
“Saat itu, pusat internet satu-satunya ya cuma di Polsek, Kalau tidak ada mereka, kami tidak tahu bagaimana menghubungi keluarga,” Ujar Warga
Di Tengah Gelap dan Genangan, Polsek Indra Makmu Menjadi Sandaran Warga.
