LINEAR.CO.ID|ACEH BARAT – Puluhan emak-emak tetap bertahan di tengah-tengah jalan Hauling batu bara milik PT. Mifa Bersaudara, tepatnya di Desa Peunaga Cut Ujong, kecamatan Mereubo, Aceh Barat, meski teratak yang mereka pasang di bongkar paksa oleh pihak kepolisian.
Adapun puluhan warga Desa Peunaga Cut Ujong mulai melakukan aksi sejak pagi pukul 11.30 WIB(7/10) hingga pukul 21.30 WIB malam, tidak kunjung ada kejelasan atas permintaan masyarakat terkait kompensasi 1 juta per KK.
Pemblokiran itu terjadi lantaran warga sudah merasa tidak dihargai karena 10.15 WIB warga sudah melakukan aksi di depan pintu gerbang perkantoran PT. Mifa Bersaudara, disitu sempat terjadi negosiasi hingga berakhir gagal karena tidak ada kepastian dari perusahaan.
Salah seorang anggota aksi, Murni mengatakan mereka tetap bertahan hingga permintaan mereka dikabulkan oleh pihak perusahaan.
Foto: Warga Bertahan Meski Teratak Sudah Dibongkar Paksa Oleh Petugas
“Kami tetap bertahan disini meski di bubarkan oleh pihak kepolisian, sudah 14 tahun kami hirup debu batubara sudah sepantasnya kami minta kompensasi,”ujar Murni, Senin (7/10).
Kata Murni, sebelum melakukan pemblokiran pihaknya telah menawarkan dari 1 juta per KK menjadi 500 per KK namun pihak perusahaan tidak juga menyepakati nya.
Hingga sekitar pukul 21.30 Wib, warga terpaksa membubarkan diri hal itu disebabkan ada beberapa pihak yang bertanggung jawab dalam aksi tersebut dibawa oleh pihak kepolisian untuk ditanyai keterangan akibat demo yang dilakukan melebihi waktu sesuai peraturan undang-undang.
“Iya ada enam orang yang di bawa ke Polsek Mereubo untuk dimintai keterangan terkait demo yang sudah melibihi waktu, namun sudah selesai semua semalam”ujar Misral Yusuf Apparatur Desa Peunaga Cut Ujong Selasa (8/10).||Alfianpasee
