Artikel
Beranda | Begini Cara Atasi Dampak Lingkungan dari Pencucian Sumur Gas H₂S

Begini Cara Atasi Dampak Lingkungan dari Pencucian Sumur Gas H₂S

LINEAR.CO.ID – Sumur gas dengan kandungan hidrogen sulfida (H₂S) dikenal sebagai sumur sour karena kandungan gas asam yang tinggi.

Gas H₂S bersifat sangat korosif, beracun, dan berbahaya bagi manusia maupun peralatan produksi.

Oleh karena itu, pencucian atau well washing merupakan salah satu prosedur penting dalam pemeliharaan sumur gas H₂S untuk menjaga keamanan, efisiensi produksi, dan umur peralatan.

1. Pelepasan Gas H₂S ke Atmosfer

• Dampak: H₂S adalah gas beracun, berbau seperti telur busuk, dan sangat berbahaya bagi manusia serta hewan meskipun dalam konsentrasi rendah. Di atmosfer, H₂S dapat bereaksi membentuk asam sulfat, yang berkontribusi terhadap hujan asam.

DPR RI Setujui Abolisi untuk Tom Lembong dan Amnesti bagi Hasto Kristiyanto

• Risiko: Paparan H₂S dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kerusakan sistem saraf, dan bahkan kematian jika konsentrasinya tinggi.

2. Pencemaran Air dan Tanah
• Dampak: Air limbah hasil pencucian sumur dapat mengandung:

• Senyawa sulfur

• Bahan kimia korosif

• Hidrokarbon atau logam berat

Satpol PP Abdya Kembali Tertibkan PKL Nakal

Jika tidak diolah dengan baik, limbah ini bisa mencemari air tanah, sungai atau danau, membahayakan ekosistem air dan pertanian.

3.Pencemaran Udara oleh Volatile Organic Compounds (VOCs)

• Dampak : Bahan kimia yang digunakan dalam pencucian (seperti pelarut atau inhibitor korosi) bisa menguap dan menghasilkan VOCs yang berbahaya bagi kesehatan dan berkontribusi pada pembentukan ozon troposferik.

4. Limbah Padat Berbahaya
• Dampak: Endapan hasil pencucian (sludge) bisa mengandung sulfur, logam berat, atau senyawa toksik yang membutuhkan penanganan khusus. Pembuangan sembarangan bisa merusak lingkungan.

Cara Mengatasi dan Mengelola Dampak Lingkungan

Chile Siaga Tsunami Usai Gempa Dahsyat 8,8 M di Rusia, Sirene Evakuasi Bergema

1. Pengendalian Emisi H₂S

• Gunakan flare system atau scrubber H₂S (berbasis triazine, amina, atau activated carbon) untuk mengolah gas sebelum dilepas ke udara.

• Terapkan sistem closed-loop circulation saat pencucian untuk meminimalkan pelepasan gas.

• Monitoring H₂S real-time di lokasi kerja menggunakan gas detector dan alarm otomatis.

2. Pengolahan Air Limbah

• Pisahkan dan olah air hasil pencucian di wastewater treatment plant (WWTP)

• Netralisasi pH dan oksidasi senyawa sulfur sebelum dibuang.

• Gunakan filtrasi, adsorpsi atau bioreaktor untuk menangani kandungan berbahaya.

3. Pengelolaan Limbah Padat

• Limbah padat dikategorikan sebagai B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

• Simpan dalam kontainer khusus dan kirim ke fasilitas pengolahan limbah B3 yang berizin.

• Hindari pembuangan langsung ke tanah terbuka atau area tidak terlindungi.

4. Penggunaan Bahan Kimia Ramah Lingkungan

• Pilih chemical cleaning agent yang biodegradable dan rendah toksisitas.

• Evaluasi MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk setiap bahan kimia yang digunakan.

5. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan

• Ikuti standar ISO 14001 untuk pengelolaan dampak lingkungan.

• Lakukan audit lingkungan secara berkala.

• Edukasi pekerja mengenai dampak pencucian dan prosedur penanganannya.

Kesimpulan
Pencucian sumur gas H₂S memiliki potensi dampak serius terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Namun, dengan penerapan teknologi pengendalian, pengolahan limbah yang benar, serta penggunaan bahan kimia yang aman, kegiatan ini dapat dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.