LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Kelangkaan gas LPG bersubsidi kini melanda kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Kondisi ini membawa dampak signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama di sektor kuliner dan industri rumahan yang sangat bergantung pada ketersediaan bahan bakar tersebut.
Sepekan gas LPG 3 kilogram (gas melon) mulai menjadi barang langka di pangkalan. Jika sebelumnya gas LPG mudah di dapat, kini menjadi barang langka. Langkanya tabung gas LPG ini terpaksa para pelaku UMKM tutup.
Menurut Aryan, pelaku usaha keripik pisang kelangkaan gas terpaksa pihaknya menutup dulu usahanya.
“Biasanya saya masak pagi sampai malam. Sekarang, karena gas susah dicari terpaksa usaha di tutup,” ujarnya, Minggu (14-12-2025).
UMKM yang bergerak di bidang pembuatan kue juga turut merasakan imbasnya. Mereka kesulitan memenuhi permintaan pelanggan karena proses produksi terganggu akibat keterbatasan bahan bakar.
Hal ini tak hanya berdampak pada pendapatan harian, tetapi juga menurunkan kepercayaan konsumen yang terbiasa dengan ketersediaan produk secara rutin.
Kelangkaan tabung gas LPG di Abdya telah memberikan dampak serius bagi pelaku UMKM, terutama dalam hal biaya produksi, jam operasional, dan kepuasan pelanggan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu gelombang penurunan usaha kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat lokal.(*)


