LINEAR.CO.ID | BANDA ACEH – Arus globalisasi pendidikan semakin memberi warna baru bagi perkembangan dunia pendidikan di Aceh. Kemajuan teknologi, akses informasi yang luas, serta kerja sama internasional mulai dirasakan hingga ke sekolah dan kampus-kampus di Tanah Rencong.
Ketua Prodi Ilmu Pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Banda Aceh, Dr. T. Khairudin, menyebutkan bahwa globalisasi tidak bisa dihindari dan perlu dimanfaatkan dengan bijak. “Kini siswa dan mahasiswa di Aceh bisa belajar dari berbagai sumber dunia. Tantangannya adalah bagaimana tetap menjaga karakter dan budaya lokal di tengah derasnya informasi global,” ujarnya, Senin (18/11).
Globalisasi turut mendorong meningkatnya konektivitas akademik antarnegara. Sejumlah perguruan tinggi di Aceh, termasuk Universitas Syiah Kuala, mulai memperluas kerja sama internasional melalui seminar, riset kolaboratif, hingga program student exchange.
Menurut salah seorang mahasiswa Fakultas Keguruan di Banda Aceh, Rahmawati, akses belajar digital membuat proses belajar menjadi lebih terbuka. “Sekarang kami bisa ikut kuliah online dari kampus luar negeri. Ini membuat wawasan kami jauh lebih luas,” katanya.
Meski demikian, sebagian pemerhati pendidikan mengingatkan agar globalisasi tidak menggerus nilai budaya Aceh. Akademisi dan peneliti sosial, Dr. M. Fadhil, menilai bahwa penyaringan informasi harus menjadi bagian penting dalam proses pendidikan. “Aceh punya identitas kuat. Tantangan kita adalah bagaimana mengadopsi hal positif dari globalisasi tanpa kehilangan jati diri,” jelasnya.
Pemerintah Aceh juga mulai melakukan langkah adaptif. Dinas Pendidikan Aceh menegaskan bahwa modernisasi pendidikan harus berjalan seiring dengan pembinaan karakter. “Literasi digital harus diperkuat, tapi nilai-nilai lokal juga harus tetap menjadi fondasi,” ujar salah satu pejabat bidang kurikulum.
Globalisasi diyakini dapat menjadi peluang besar bagi Aceh jika dimanfaatkan dengan tepat. Dengan penguatan teknologi, peningkatan kualitas guru, serta penyelarasan kurikulum, Aceh diharapkan mampu menghasilkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara global, tetapi juga tetap kokoh menjaga nilai-nilai budaya dan agama.
Penulis: Riza Adrian – Mahasiswa Ilmu Politik USK
Banda Aceh


