LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Quran Birrul Walidain yang beralamat di Kampong Lae Bersih, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, yang butuh perhatian khusus. Segini Jumlah dan asal para santri.
Pondok Pesantren (Ponpes) Birrul Walidain ini, merupakan pesantren yang memprioritaskan Tahfidz Quran yang juga menyediakan Sekolah umum seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolahan Menengah Atas (SMA).
Selain aktif belajar belajar di Ponpes Birrul Walidain, para santi dan santri wati ini juga akan mengikuti pelajaran umum di SMP Negri 3 Simpang Kiri dan SMA AL Mansyuriah.
Berikut jumlah dan asal para Santriwan dan Santri Wati sekaligus Ustad dan Ustadzah nya.
Meski minim terhadap fasilitas, tak tanggung, ternya Santri Ponpes Birrul Walidain ini ada yang dari luar Kota Subulussalam bahkan dari Ibu Kota Jakarta. Berikut jumlahnya.
Untuk tenaga pendidikan seperti Ustad dan ustazah nya, saat ini hanya sebanyak 8 (Delapan) orang. 4 (Empat) diantaranya tinggal di Pesantren itu, dan ke Empat lainnya tinggal di luar pesantren tersebut.
Bersantrikan baru sebanyak 37 (Tiga Puluh Tujuh) Orang, terbagi dari 14 (Empat Belas) Santriwati dan selebihnya Santriwan, ternyata ada yang dari DKI Jakarta.
Ini asal para santri tersebut. Para santri ini sebahagian berasal dari Kota Subulussalam ada sebanyak 28 (Dua Puluh Delapan), dari Aceh singkil 4 (Empat) orang, Gayo Luas 2 (Dua) Orang, Humbahas 2 (Dua) Orang, dan dari Jakarta 1 (Satu) Orang.
Disampaikan Ustad Adi Maulana yang selaku Pimpinan Ponpes Birrul Walidain ini, Pesantren yang di pimpin nya itu berdiri dari tahun 2021 dan penerimaan santri baru dari tahun 2022, baru berumur lebih 1 (Satu) Tahun.
“Alhamdulillah, Ponpes kita ini sudah berumur lebih dari satu tahun dan mempunyai sebanyak 37 Santri 8 Ustad, Ustazah. Di Pesantren kita ini mata pelajara utamanya Tahfist Quran,” sampai Ustad Adi Maulana, Selasa, (22/08/23).
Uniknya, dipesantrennya tersebut seluruh Santri di bekali dengan kartu pengenal, dari Pesantren Birrul Walidain itu sendiri. Lanjutnya, MTQ tingkat Kota Subulussalam kemarin Santrinya berhasil menorehkan prestasi.
Seperti yang di beritakan sebelumnya, Pesantren ini sangat membutuhkan uluran tangan baik itu dari Pemerintah dan dari Donatur. Terlebih lagi untuk membantu penyiapan Asrama Putra yang saat ini tengah mangkrak, karena keterbatasan biaya.
Mirisnya, Pesantren tersebut belum juga di sentuh aliran tenaga listrik, meski pihaknya telah mendapatkan rekomendasi langsung dari Walikota Subulussalam yang di tujukan kepada PLN setempat, untuk pemasangan Tiang Listrik. (*)