Aceh Barat

Abu Meulaboh Minta Perusahaan PT. Mifa Bersaudara Jangan Cari Simpati Dengan CSR

2853
×

Abu Meulaboh Minta Perusahaan PT. Mifa Bersaudara Jangan Cari Simpati Dengan CSR

Sebarkan artikel ini

LINEAR.CO.ID| ACEH BARAT – Pimpinan pondok Pesantren Buket Iqra’, Waled Harmain Nuriqmar sering disapa Abu Meulaboh menyebutkan kekesalannya dengan perusahaan PT. Mifa Bersaudara yang hanya berkoordinasi dengan dinas terkait, soal pencemaran lingkungan akibat debu batubara

“Juru bicara PT Mifa bersaudara seperti cuci tangan, masak berkoordinasi dengan dinas terkait. Padahal setiap perusahaan memiliki SOP yang sudah ditetapkan UU dan Peraturan kementerian,”ujar Abu Meulaboh, Sabtu (14/0/2024)

koordinasi saja, karena kapasitas dinas tersebut tidak bisa memberikan denda atau presure yang mengikat.

“Kelihatannya Azizon seperti tidak tahu tanggung jawab,”cetus Abu Meulaboh

Abu Meulaboh mengatakan tanda keberhasilan perusahaan yang berhasil dan bertanggung jawab adalah menerapkan keadilan hak yang harus diterima oleh daerah dan masyarakat.

“Bukan ngeles dan cari simpatik dengan cara gembar gembor CSR,”tegas Abu Meulaboh.

Selain itu, kata Abu Meulaboh, pemerintah wajib panggil perusahan untuk di perjelas terkait imbas yang di terima oleh masyarakat, dimana debu batubara yang masuk ke rumah-rumah warga.

“Saya berharap masyarakat yang menerima imbas untuk diberikan kompensasi selama mereka mengalami kerugian material dan immatrial, bukan hanya mengelak diatas penderitaan masyarakat,”ungkap Abu Meulaboh.

Berita sebelumnya, juru bicara PT Mifa Bersaudara, Azizon Nurza, menjelaskan bahwa perusahaan telah melaksanakan berbagai langkah preventif terkait pengendalian debu di area turning dan pelabuhan sesuai arahan Dinas DLHK dan Dinas ESDM Aceh sejak tahun 2017 lalu.

Adapun upaya tersebut mencakup pembangunan dust nett dengan ketinggian 12 meter, pemasangan Water Sprayer di Conveyor, pemasangan sistem Dust Suppression di area Jetty, penghijauan dengan cemara laut di sekeliling Stockpile, serta melakukan penyiraman air di area stockpile batubara dan area jalan keluar masuk area pelabuhan secara rutin dengan water truck.

“Kami terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan alam bagi generasi mendatang dengan penuh tanggung jawab,” ungkap Azizon.

Selain itu, kata Azizon, pihaknya juga melakukan penghijauan di area pelabuhan dan turning dengan penanaman pohon cemara dan bambu yang juga melibatkan masyarakat PCU dan vendor lokal.

“Penanaman pohon buah-buahan di sekitar Pondok Pesantren Dayah Miftahussalam Gampong Peunaga Cut Ujong, pemasangan dust nett dan penghijauan di SMPN 5 Meureubo dan penanaman mangrove di bibir Pantai Peunaga Cut Ujong sebagai upaya pelestarian lingkungan,”tutur Azizon.

Azizon menyebutkan pemantauan lingkungan secara berkala juga menjadi prioritas, di mana PT Mifa Bersaudara bekerja sama dengan laboratorium penguji balai riset dan standardisasi industri Banda Aceh.

“Hasil uji udara ambient dan kebisingan menunjukkan bahwa semua parameter masih berada dalam batas baku mutu yang ditetapkan,”ujar Azizon.