Daerah
Beranda | Ketika Air Surut, Harapan Datang Bersama Kedatangan Haji Uma di Kuala Simpang

Ketika Air Surut, Harapan Datang Bersama Kedatangan Haji Uma di Kuala Simpang

LINEAR.CO.ID | ACEH TAMIANG— Pagi itu, Gampong Semadam masih menyimpan jejak banjir besar yang melanda beberapa hari sebelumnya. Lumpur menempel di dinding rumah, jejak air terlihat jelas hampir menyentuh atap, dan warga sibuk membersihkan puing-puing sambil saling menyemangati. Di tengah suasana pemulihan itu, kedatangan sosok yang familiar bagi masyarakat Aceh disambut hangat: H. Sudirman atau yang akrab disebut Haji Uma.

Anggota DPD RI asal Aceh tersebut datang membawa bantuan DPD RI Peduli Banjir, sebagai bentuk kepedulian terhadap ribuan warga yang terdampak. Datok Musrianto, kepala desa, menyambutnya bersama perangkat gampong. Bagi mereka, kunjungan ini bukan sekadar serah terima bantuan, tetapi kehadiran moral di saat sebagian masyarakat masih berjuang menata ulang hidupnya.

Banjir yang menerjang Gampong Semadam tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga memporak-porandakan sumber penghidupan mereka. Menurut laporan Datok Musrianto, sekitar 6.000 jiwa terdampak, dan lebih dari 600 hektare lahan pertanian serta perkebunan tenggelam di bawah air bah. Lebih dari 100 rumah warga ikut terendam, beberapa hanya menyisakan atap yang terlihat ketika debit air mencapai ketinggian lima meter.

“Selama ini, bantuan yang masuk ke posko masih mengandalkan inisiatif pribadi dan solidaritas warga,” tutur Datok Musrianto dengan suara tenang tetapi jelas menyimpan kelelahan. Karena itu, kedatangan bantuan dari DPD RI menjadi angin segar bagi masyarakat.

Haji Uma membawa paket berisi beras, mi instan, minyak goreng, serta ikan—barang-barang sederhana namun sangat berarti ketika dapur warga belum sepenuhnya berfungsi. “Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat dalam masa panik pascabanjir,” ujarnya sambil menyerahkan paket bantuan kepada warga yang berkerumun dengan raut penuh harap.

Saat Air Menggenang, Solidaritas Amad Leumbeng Menjadi Penopang Warga Aceh Timur

Namun lebih dari sekadar logistik, kehadiran Haji Uma membawa pesan empati. Ia menyampaikan duka dan simpati kepada seluruh warga yang terdampak. “Kita berbelasungkawa atas musibah ini. Semoga masyarakat tetap kuat dan tabah. Kami berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat mempercepat penanganan dan pemulihan,” katanya.

Bagi warga Semadam, pemulihan bukan hanya soal memperbaiki rumah atau membersihkan lumpur. Banyak dari mereka kehilangan lahan, tanaman, dan mata pencaharian. Karena itu, Haji Uma menekankan bahwa pemulihan memerlukan kerja sama semua pihak dari pemerintah, lembaga, hingga relawan dan masyarakat sendiri.

Hari itu, di tengah reruntuhan pascabanjir, warga tampak sedikit lebih ringan. Ada rasa lega karena masalah mereka kini tidak hanya mereka tanggung sendiri. Bantuan dan kepedulian yang datang memberi sinyal bahwa mereka tidak ditinggalkan.

Masyarakat berharap aliran bantuan terus berlanjut hingga keadaan kembali pulih, dan Gampong Semadam dapat kembali berdiri tegar seperti sediakala.

Di Tengah Genangan Peureulak, Kehadiran Junaidi SE Menjadi Penguat Warga yang Terdampak
×
×