LINEAR.CO.ID | LHOKSEUMAWE – Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma, S.Sos, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga Aceh di perantauan. Kali ini, ia bersama Group Aceh Bersatu (GAB) membantu proses pemulangan jenazah Khairul Amri (32), warga Dusun Keluarga, Kampung Pahlawan, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, yang meninggal dunia di Malaysia akibat infeksi paru-paru (pneumonia).
Jenazah dipulangkan ke Tanah Air menggunakan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH 860 dan tiba di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, pada Senin (20/10/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. Setiba di bandara, jenazah disambut oleh Fajri, Staf Penghubung Anggota DPD RI asal Aceh, yang juga membantu pengurusan administrasi. Selanjutnya, jenazah langsung dipulangkan ke Aceh Tamiang menggunakan mobil ambulans carteran dari Haji Uma.
Proses penyambutan nantinya turut dihadiri Staf Penghubung Haji Uma Al Rizki dan Tok Keng Untuk Wilayah Tamiang-Langsa
Berdasarkan informasi dari Ketua Group Aceh Bersatu (GAB) Malaysia, almarhum meninggal dunia di kediamannya pada Sabtu (18/10/2025) sebelum sempat dirujuk ke Hospital Sultan Idris Shah Serdang, selangor. Setelah menerima kabar tersebut, pihak keluarga melalui Datok Penghulu Kampung Pahlawan mengirimkan surat resmi kepada Haji Uma untuk meminta bantuan fasilitasi pemulangan jenazah ke kampung halaman.
Menanggapi permohonan itu, Haji Uma segera berkoordinasi dengan Junaidi R, Ketua GAB di Malaysia, untuk membantu proses administrasi dan teknis pemulangan. Ia juga menginformasikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang agar dapat turut menyambut jenazah di rumah duka.
“Begitu menerima laporan dari pihak keluarga, saya langsung berkoordinasi dengan tim penghubung di Malaysia untuk memastikan semua proses berjalan lancar,” ujar Haji Uma. “Kita tidak boleh membiarkan keluarga di Aceh berjuang sendirian menghadapi situasi seperti ini. Tugas kita adalah memastikan jenazah dapat segera kembali dan dimakamkan dengan layak di kampung halaman,” tambahnya.
Haji Uma menjelaskan bahwa biaya pemulangan jenazah hingga ke Bandara Kuala Namu mencapai Rp16.250.000, yang ditanggung oleh perusahaan tempat almarhum bekerja. Sementara itu, biaya kargo bandara dan ambulans ditanggung langsung olehnya.
“Ini bukan soal biaya, tapi soal kemanusiaan dan kepedulian. Warga Aceh di perantauan adalah bagian dari kita semua. Ketika mereka mengalami musibah, kita wajib hadir membantu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Haji Uma juga menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga almarhum serta apresiasi kepada semua pihak yang turut membantu.
“Saya turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Khairul Amri. Semoga keluarga diberikan ketabahan, dan Allah SWT menerima segala amal ibadahnya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama GAB dan komunitas Aceh di Malaysia yang telah bekerja keras mengurus kepulangan jenazah ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, bantuan seperti ini merupakan bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat Aceh di mana pun berada.
“Bagi saya, membantu warga Aceh di perantauan yang tertimpa musibah bukan hanya tugas sosial, tetapi juga panggilan hati. Selama saya diberi amanah oleh masyarakat, saya akan terus berupaya hadir dalam setiap kesulitan mereka,” tutup Haji Uma.
Sementara itu, pihak keluarga almarhum juga menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan perhatian semua pihak.
“Kami dari pihak keluarga almarhum tidak bisa membalas kebaikan Haji Uma, Ketua GAB Junaidi R, Grub Koper, Grub Aceh Mutuah (GAM) serta semua pihak di Malaysia dan Aceh yang telah membantu proses pemulangan jenazah keluarga kami. Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan saudara-saudara semua,” tutur Asmaul Husna, adik kandung almarhum dengan penuh haru.