LINEAR.CO.ID | Kesejahteraan rakyat Aceh masih menjadi sorotan utama dalam diskusi politik terkini. Dimana Aceh membutuhkan solusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat aceh. Apakah MoU Helsinki dapat menjadi jawaban, Apakah hanya menjadi janji kosong. Atau kesejahteraan rakyat Aceh hanya menjadi impian? pertanyaan-pertanyaan ini masih menghantui masyarakat Aceh yang telah lama menderita akibat konflik berkepanjangan.
Setelah berdarah-darah, Aceh belum juga terarah. Masih sangat banyak butir-butir Mou helsinki yang sampai saat ini belum terlaksanakan dan malah seakan-akan menjadi butir-butir pengkhianatan. Seperti:
. Kesejahteraan rakyat aceh
. Pengelolaan sumber daya alam
. Pembangunan infrastruktur
. Berdirinya penambahan 5 batalion
Dan kewenangan Aceh yang masih menjadi perdebatan tentang sejauh mana Aceh memiliki kewenangan untuk mengelola sumber daya alamnya sendiri. Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk memenuhi janji- janji Mou helsinki untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh.
Ketua komite independen Aceh (KIA) . Muhammad Tori menambahkan: “Jika Mou Helsinki tidak mampu memberikan kesejahteraan yang di harapkan, maka referendum mungkin menjadi pilihan yang lebih berani untuk mengambil kontrol atas menentukan nasib Aceh kedepannya. Tapi, apakah Pemerintah pusat siap untuk melepaskan kontrol dan memberikan kesempatan kepada rakyat aceh untuk menentukan nasib mereka sendiri? Atau pemerintah akan terus mempertahankan status quo dan mengabaikan aspirasi rakyat Aceh.?
Rakyat Aceh tidak bisa terus-menerus menunggu janji yang tak kunjung terwujud. Mereka membutuhkan tindakan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.
Namun, satuhal yang pasti: rakyat Aceh tidak akan diam saja, tentunya mereka akan terus menuntut keadilan dan kesejahteraan, baik melalui Mou helsinki atau Referendum. Jika pemerintah pusat dan stakeholder terkait tidak ingin adanya pernyataan Referendum di mulut masyarakat Aceh, maka Mou helsinki harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Tori menambahkan “Dalam mencari solusi untuk kesejahteraan rakyat Aceh, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dan berkomitmen pada tujuan bersama. Baik melalui MoU Helsinki atau Referendum, yang terpenting adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat Aceh dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan dialog yang konstruktif, transparansi, dan partisipasi aktif dari semua stakeholder, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat dan adil untuk rakyat Aceh dan bukan malah sebaliknya.