Abdya

Miris, Janda Dua Anak di Abdya Tempati Gubuk Reot

266
×

Miris, Janda Dua Anak di Abdya Tempati Gubuk Reot

Sebarkan artikel ini
Foto : Bupati Abdya Safaruddin saat mengunjungi salah satu rumah warga Tangan Tangan yang tidak layak huni.

LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Hati siapa yang tidak iba jika melihat seorang ibu dan dua anaknya tinggal di gubuk reyot layaknya rumah-rumahan.

Rumah berdinding papan yang dihuni Nuriana warga Desa Suak Nibong kecamatan Tangan-Tangan bersama dua anak yatimnya itu tampak memprihatinkan.

Sejak suaminya meninggal dunia, Nuriana harus menghidupi anak-anaknya dengan berjualan kerupuk sagu buatan sendiri.

Mendengar ada warga yang butuh uluran tangan, pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memastikan akan membangun ulang rumah tidak layak huni milik seorang janda miskin di Gampong Suak Nibong, Kecamatan Tangan-Tangan, dalam tahun anggaran 2025.

“Sangat layak kita bantu, apalagi ini rumah anak yatim. Insya Allah dalam tahun ini akan kita bangun baru,” ujar Bupati Abdya, Safaruddin, usai meninjau langsung kondisi rumah tersebut, Jumat (18-4-2025).

Baca Juga :  Barak Militer Kompi di Setia Terbakar, BPBK Abdya 2 Jam Berjibaku Padamkan Api

Kunjungan itu merupakan bagian dari program ‘Safari Subuh’ yang rutin dilakukan Safaruddin. Setiap usai melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid, ia menyempatkan diri meninjau kondisi sosial warga, termasuk tempat tinggal mereka.

“Saya sudah minta keuchik Adami agar bantu proses administrasinya. Kalau bisa dipercepat, bangun saja lewat gotong royong oleh warga. Kita ingin rumah ini selesai tahun ini,” tambah Safaruddin.

Sementara itu, Keuchik Suak Nibong, Adami Us, menyambut baik rencana tersebut. Ia berkomitmen untuk mempercepat proses verifikasi melalui Baitul Mal Abdya.

“Insya Allah kami akan bantu secepatnya supaya bisa segera dibangun. Nuriana memang layak mendapatkan bantuan,” kata Adami.

Baca Juga :  Seekor Hiu Paus Terperangkap Jaring Nelayan di Pantai Susoh

Sebelum meninjau rumah tidak layak huni, Bupati juga mengisi tausiah di Masjid Islahuddin. Dalam ceramahnya, ia mengajak warga memperkuat ukhuwah Islamiah, menjaga silaturahmi, serta menghindari penyakit hati seperti iri dan dengki.

“Kita harus bersyukur atas nikmat Allah Swt. Kalau hati kita bersih, maka tubuh juga sehat. Perbaiki shalat kita dan jaga hubungan dengan sesama,” pesan Safaruddin.

Program Safari Subuh ini menjadi wadah efektif untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memastikan kebijakan pembangunan menyentuh kebutuhan dasar warga, termasuk tempat tinggal.

“Ini momen kita melihat langsung kondisi masyarakat. Pemerintah wajib hadir memberi solusi,” pungkasnya.(*)