LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Tren positif penurunan hilanganya tutupan hutan di Provinsi Aceh, terjadi sejak lima tahun belakangan ini. Namun, di tahun 2024, kehilangan hutan di Aceh mengalami kenaikan yang drastis hingga seluas 1.705 hektare (Ha) atau sekitar 19% dibandingkan tahun 2023 lalu.
Hal ini, berdasarkan data dari Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), yang sampai kemedia ini, Selasa, (25/2).
Diperkirakan kehilangan tutupan hutan di Aceh pada tahun 2024 mencapai 10.610 Ha, hampir setara 2 kali luas Kota Banda Aceh.
Dengan rinciannya, seluas 5.699 Ha terjadi di dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), sedangkan 4.911 Ha lainnya terjadi di luar KEL.
Sebanyak 5.441 Ha atau sekitar 51% dari total kehilangan tutupan hutan Aceh pada tahun 2024 terjadi di dalam kawasan hutan. Luas tutupan hutan di Aceh pada tahun 2024 sekitar 2.936.525 Ha.
Sedangkan di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Aceh mengalami peningkatan kehilangan tutupan hutan setiap tahunnya. Pada tahun 2024, kehilangan hutan di KEL meningkat sebesar 845 Ha atau sekitar 17,41% dibandingkan tahun sebelumnya.
Diantaranya, Kabupaten Aceh Selatan menjadi kabupaten penyumbang kehilangan tutupan hutan terbesar di Aceh selama Tiga tahun terakhir.
“Kami memperkirakan Aceh Selatan telah kehilangan tutupan hutan seluas 1.357 Ha sepanjang tahun 2024” ujarnya.
Pada tahun 2024, Aceh Selatan kehilangan hutan seluas 1.357 Ha, disusul oleh Aceh Timur di posisi kedua dengan kehilangan 1.096 Ha, dan Kota Subulussalam di posisi ketiga dengan kehilangan 1.040 Ha.
Pada tahun 2024, kehilangan hutan di Suaka Margasatwa (SM) Rawa Singkil masih terus terjadi, dengan angka mencapai 425 ha. Secara akumulatif, dari tahun 2020 hingga 2024, SM Rawa Singkil telah kehilangan hutan seluas 2.181 Ha.
Sementara itu, di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Aceh, kehilangan tutupan
hutan pada tahun 2024 mencapai 100 Ha. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 23,41% ditbandingkan tahun sebelumnya. (*)
