LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Jalan lintasan masyarakat Desa Lhok Gayo Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) rusak parah. Ironisnya, jalan desa sepanjang 1,5 kilometer itu memang belum pernah dilakukan pengaspalan dan jika kondisinya mengkhawatirkan serta susah untuk dilalui, perbaikan yang dilakukan hanya sebatas penimbunan.
Musliadi warga desa setempat kepada wartawan Selasa (05-11-2024) mengaku, sejak puluhan tahun kondisi jalan Desa Lhok Gayo memang luput dari peningkatan, bahkan hingga saat ini kondisi badan jalan memang belum pernah dilapisi aspal.
Kerusakan badan jalan memang sangat mengkhawatirkan. Tidak hanya rusak dan berlubang, badan jalan itu juga kerap digenangi air, sehingga para pengendara mapun pejalan kaki merasa kesulitan saat melintasi jalan dimaksud.
“Proses pengusulan telah dilakukan berulang kali, namun hingga saat ini belum terlaksana. Kondisi rusaknya sudah puluhan tahun dan sangat menyulitkan warga saat beraktifitas,” ujarnya.
Dari sekian lamanya kerusakan pada badan jalan tersebut, sejauh ini belum ada tanda-tanda jalan itu akan diperbaiki. Padahal proses pengukuran untuk pembangunan jalan telah dilakukan berulang kali.
Lokasi badan jalan rusak tersebut tidaklah terlalu jauh dari jalan nasional dan pusat kecamatan. Untuk sampai di lokasi ini hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Tetapi kondisi jalan yang seharusnya mendongkrak perekonomian warga Lhok Gayo khususnya dan Kecamatan Babahrot umumnya, masih jauh dari harapan.
Ditambahkan, salah satu yang paling disayangkan yakni badan jalan yang bisa menghubungkan ke jalan lebar 30, lokasi perkebunan hingga pusat kecamatan ini, sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak. Bahkan tingkat kerusakannya sangat parah, sehingga sudah berbentuk kolam yang selalu tergenang air jikan musim hujan.
“Saat musim penghujan, seluruh jalan tertutup air. Jika tidak hati-hati, pengendara akan terjatuh. Saat musim panas, kondisi jalan berdebu ketika dilintasi. Hal inilah yang kami rasakan setiap hari,” tuturnya.
Alimad warga lainnya mengatakan, kerusakan jalan semakin parah dan sulit untuk dilalui. Apalagi jalan ini merupakan lintasan utama bagi warga yang hendak menuju ke lokasi perkebunan, sekolah, Puskesmas, hingga pusat kecamatan.
Terlebih jalan ini merupakan akses terdekat bagi warga untuk menuju desa tetangga. Masyarakat setempat, pernah mengajukan ke pemerintah kabupaten agar kerusakan jalan segera diperbaiki. Akan tetapi, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
“Kami sangat berharap agar jalan ini bisa diaspal, sehingga ada kenyamanan yang dirasakan masyarakat saat melintasi jalan ini,” harapnya.(*)