Subulussalam

Pemko Subulussalam Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir di Rundeng

423
×

Pemko Subulussalam Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir di Rundeng

Sebarkan artikel ini

LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Banjir masih menggenangi sebagian wilayah di kecamatan Rundeng Kota Subulussalam, Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam mulai salurkan bantuan.

Disampaikan Camat Rundeng, Safran SE, sejauh ini, banjir masih merendam sebanyak 16 (Enam Belas) Desa di Kecamatan Rundeng.

“Sejauh ini ada sebanyak 16 Desa yang masih terkena banjir di Rundeng, debit air sudah mulai menyurut secara perlahan,” sampainya, Rabu, (29/11/23).

Kendati, akses warga di jalan Panglima Sahman masih terendam banjir, debit air diperkirakan masih standar belum ada penyurutan, yang sebelumnya jalan di Desa Muara Batu-Batu juga terendam banjir, kini telah menyurut.

Baca Juga :  Hasbullah Serap Aspirasi Masyarakat Rundeng saat Reses Persidangan ke II

“Di jalan Panglima Sahman, debit air masih seperti biasa, jalan disana belum bisa dilalui, sampai hari ini pengguna jalan masih menggunakan Rakit buatan dari warga. Tapi, banjir di jalan Muara Batu-Batu sudah menyurut,” ujarnya.

Dilanjutkan Camat Rundeng, Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam sudah menyalurkan bantuan berupa sembako dan air bersih kepada warga yang terdampak banjir.

“Dari kemarin, pihak Pemerintah Subulussalam sudah menyalurkan bantuan berupa sembako dan air bersih ke warga yang terkena dampak banjir,” katanya.

Terkait kesehatan warga yang terkena dampak banjir, dilanjutkan Camat Rundeng, Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Rundeng untuk mendirikan posko kesehatan terhadap warga.

Baca Juga :  FPR Perkebunan PT SPT Tidak Diketahui Wali Kota Subulussalam

“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas agar terus membuka posko kesehatan buat warga kita yang terkena dampak banjir,” bebernya.

Sebelumnya, beberapa warga Desa di Kecamatan Rundeng mengungsikan diri, kini warga tersebut sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Banjir tersebut, merupakan akibat intensitas curah hujan yang tinggi mengguyur daerah itu, ditambah lagi dengan luapan perairan Sungai Souraya (Lae Souraya) dan air kiriman dari Hulu.

Hingga, menggenangi badan jalan, dan menyasar permukiman warga, fasilitas umum dan lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *