Linear.co.id, Aceh Barat Daya – Minat pembeli daging meugang menyambut lebaran Idul Adha di pasar dadakan, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berkurang.
Akibatnya, para pedagang mengaku terancam merugi. Pasalnya hingga pukul 9.30 WIB para pedagang yang biasanya sudah gulung lapak, namun kali ini mereka terpaksa bertahan lantaran daging yang di sembelih belum kunjung habis.
Zaini salah seorang pedagang di daerah Gampong Meudang mengaku, biasanya memasuki pukul 10.00 WIB mereka sudah dua ternak yang di sembelih, namun meugang kali ini satu ekor ternak saja belum kunjung habis.
“Meugang kali ini minat warga beli daging menurun, ditambah lagi isu wabah Penyakit Mulut Kutu (PMK) yang menyerang ternak baru-baru ini, sehingga masyarakat takut konsumsi daging,” jelasnya.
Padahal, kata Zaini, ternak yang di sembelih oleh para pedagang di Abdya sudah mendapatkan surat kesehatan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) sehingga daging yang dijual kepada masyarakat dijamin sehat dan terbebas dari penyakit PMK.
“Kita berharap semoga dagangan bisa semua laku, karena kalau tidak habis sudah pasti pedagang rugi, dan semoga wabah PMK ini bisa secepatnya berlalu, karena kalau misalkan wabah ini belum kunjung reda maka kita pastikan kedepan minat warga membeli daging pasti ragu, walaupun daging yang dikonsumsi tidak berpengaruh dengan wabah PMK,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Tarji yang tidak jauh dari lokasi Zaini jualan. Tarji menyebutkan, untuk harga daging kerbau dan sapi per kilogram Rp. 200 ribu atau harga standar yang biasa dijual waktu hari meugang sebelumnya.
“Ia meskipun harganya masih standar, minat pembeli sangat menurun, dan biasanya satu ekor ternak dengan isi 200 kilogram kalau jam segini sudah habis, tapi ditengah wabah PMK ini agak sedikit menurun pembeli,” jelasnya.
Kata dia, meugang menyambut hari raya Idul Fitri lalu harga daging meugang bisa dikatakan sedikit mengalami kenaikan harga, bahka per kilogram mencapai Rp. 220 ribu, namun minat pembeli masih ramai.
“Akan tetapi kali ini minat pembeli memang menurun, satu ekor saja kami sembelih belum habis,” jelasnya.
Laporan: Jimmy