Google
Subulussalam

Jalan Subulussalam – Krueng Luas Tergenang Banjir, Aktifitas Lumpuh

1089
×

Jalan Subulussalam – Krueng Luas Tergenang Banjir, Aktifitas Lumpuh

Sebarkan artikel ini

LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kota Subulussalam. Kali ini, Banjir menggenangi badan jalan Provinsi, lintas Subulussalam menuju Krueng Luas Aceh Selatan, tepatnya di Kampong Panglima Sahman, Kecamatan Rundeng, hingga ke rumah warga, Aktifitas lumpuh.

Banjir tersebut, merupakan luapan Lae Souraya (Sungai Souraya), ditambah lagi, intensitas curah hujan yang tinggi masih melanda daerah itu.

Seperti yang di sampaikan Camat Rundeng, Safran SE, kepada linear.co.id via Whatsapp, banjir tersebut menggenangi badan jalan lintas Subulussalam-Aceh selatan via Rundeng-Krueng Luas.

“Saat ini, Banjir menggenangi badan jalan tersebut, untuk roda dua tidak bisa menyeberang, namun masyarakat setempat telah menyiapkan rakit untuk pengguna jalan yang ingin menyebrang,” sampainya.

Camat Rundeng itu pun, menghimbau masyarakat khususnya warga Kecamatan Rundeng, agar tetap waspada dan memperhatikan anak-anak jika keluar rumah.

“Dihimbau kepada masyarakat Kecamatan Rundeng agar tetap waspada dan terus memperhatikan anak-anak jika keluar rumah, dikarenakan situasi kenaikan Lae Souraya, terus meningkat,” cetusnya.

Jalan di Desa Panglima Sahman ini pun merupakan penghubung menuju Kabupaten Aceh Selatan, via Rundeng. Disana terdapat beberapa Desa dalam wilayah Kota Subulussalam, yang saat ini aktivitas mereka menjadi terhambat dampak genangan banjir tersebut.

Disana, Banjir itu pun menjadi langganan tiap tahunnya, jika memasuki musim hujan ditambah lagi kiriman air dari Hulu.

Warga setempat pun berharap kepada Pemerintah Kota Subulussalam dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh agar dapat mencarikan solusi untuk penanganan banjir tersebut.

“Kita berharap agar Pemko Subulussalam dan DPR Aceh dapat mencarikan solusi untuk penanganan banjir ini. Dalam tahun ini banjir di daerah kami ini tidak hanya kali pertamanya terjadi, sudah terlalu sering,” pungkas Maha. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *